Sejak mendukung United, saya sendiri punya jinx yang saya percayai diam-diam, tanpa pernah memberitahu orang lain. Dulu tayangan Liga Inggris susah untuk diakses, maka saya seringnya menonton United di Liga Champions lewat tv swasta tertua itu. Karenanya saya sering menonton pada dini hari, kadang mengantuk kadang dalam keadaan segar. Nah, salah satu jinx saya waktu itu adalah jika menonton sambil berbaring maka United akan melemah dan jika posisi duduk maka United akan kembali kokoh. Entah kenapa setiap saya berbaring United memang tertekan dan selalu diserang, jadilah saya selalu memaksakan untuk duduk. Ketika esoknya akan ada ulangan di sekolah, itu yang susah, energi sudah keluar sejak dini hari.
Musim lalu, yang menjadi musim terpuruknya United, jinx yang saya percaya adalah membaca data sebelum pertandingan. Di Twitter banyak akun pengamat bola dan wartawan yang saya ikuti, beberapa selalu menampilkan data dan fakta sebuah pertandingan. Awalnya saya menikmati data-data itu, apalagi yang menunjukkan hebatnya United. Tapi lama-lama, saya merasa frustrasi sendiri, setiap membaca data tersebut biasanya United malah kalah di pertandingan setelahnya. Akhirnya saya pun tidak pernah lagi membuka sosial media sebelum dan saat pertandingan.
Musim ini saya sudah lebih sadar. Mempercayai hal-hal seperti itu bisa mengubah pertandingan apakah bukan musyrik? Sejak minggu lalu, saya kembali menikmati pertandingan secara murni, berteriak, dan mencaci lebih sepenuh hati.
Kick off 5 menit lagi...