Mungkin tak perlu lagi ada letup kecil rasa senang setiap kali kubuka notifikasi di hapeku yang memunculkan namamu.
Tak perlu berpayah mengingatkan diri untuk berhenti cemburu membaca sosial mediamu yang bergurau riang dengan pemujamu yang lain.
Tak perlu lagi menyiram mekar rasa harap keakuan ketika tentang pendamping idealmu kau ungkapkan.
Rasa harap yang berujung frustrasi karena aku cukup pintar untuk tau bukan aku yang kau maksud, tapi terlalu bodoh untuk menyadarinya.