Tulisan dariku ini, mencoba mengabadikan
Mungkin akan kau lupakan, atau untuk dikenang

Sabtu, 19 Juli 2014

Jilbab si dia

Kemarin saya membuat status di facebook yang isinya:
berkah ramadhan, si dia berjilbab (emoticon terinspirasi)

Beberapa teman langsung mengomentari,
- who is she pik?
masih normal, jadi saya jawab
- she is an oase in the desert
maksudnya dia oasis ditengah gurun pasir, tapi sampai sekarang saya masih curiga ada penulisan yang salah dari kalimat itu. Tadinya mau menulis dia kembang ditengah kawanan kambing, tapi saya bingung apa bahasa inggrisnya kawanan yang merujuk pada hewan.
Kemudian ada komentar lagi,
- alhamdulillah kemajuan pesat
saya tidak tau ini komentar untuk 'si dia' atau saya. Tapi karena saya yakin teman saya ini tidak mengenal 'si dia' berarti ini untuk saya. Dan entah kemajuan apa yang dimaksud
- opik weds move on
ketika seorang jomblo menulis status tentang lawan jenis, orang lain langsung menghubungkan dengan kisah asmara si jomblo. 
- (icon hashtag)pray
di media sosial icon hashtag biasa dingunakan untuk menyatukan suatu suara yang menunjukkan pemikiran yang sama misalnya #pray-for-sinabung sebagai rasa prihatin saat terjadi bencana. Tapi komentar yang satu ini tidak jelas maksudnya apa dan untuk siapa. Atau hanya ingin menunjukkan bahwa dia sedang berdoa? Doa apa?
- kapan dikenalin pik?
jelas merujuk ke 'si dia' karena teman saya ini pasti sudah kenal sama saya.
- dia = cowok
padahal di akhir status sudah dituliskan bahwa 'si dia' berjilbab. Pasti teman yang satu ini sedang bercanda.
- mamakmu??
mungkin teman ini bercanda juga. Tidak pernah sekalipun saya menulis sesuatu tentang orang tua di media sosial.
- mantap bang opik (emoticon senyum lebar)
saya juga tersenyum lebar membacanya, memang 'si dia' mantap

Sebenarnya 'si dia' yang saya maksud di status itu adalah seorang mbak-mbak di tempat kerja yang parasnya istimewa. Meski sudah satu tahun setengah saya bekerja disitu baru satu kali kami berinteraksi. Pada suatu sore saya bersiap untuk sholat ashar ketika tiba-tiba mbak-mbak tadi datang dari belakang dan meminta saya jadi imamnya. Ya! Jadi IMAMNYA!! Tapi dalam sholat ashar itu saja, coba dia minta jadi imam seumur hidupnya...
Awal minggu ini saya terpana ketika dia masuk ke ruangan dengan tampilan baru, jilbab. Memang masih berupa jilbab segitiga yang banyak ustad wannabe selalu permasalahkan, tapi bagi saya itu kemajuan besar. Selain itu juga menginspirasi saya untuk berbuat lebih baik lagi.
Maka saat itulah saya langsung menulis status diatas yang ternyata ditanggapi macam-macam oleh teman-teman. Tapi saya memang terkadang usil menulis status ambigu hanya untuk melihat reaksi orang lain dan menilai mereka dari komentar-komentarnya

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Subhanallah,,,,

Posting Komentar

My 99designs Folio

Check out 99designs for Logo Design