Tulisan dariku ini, mencoba mengabadikan
Mungkin akan kau lupakan, atau untuk dikenang

Jumat, 15 Oktober 2010

Mereka Berubah Satu per Satu

Kata orang tidak ada yang abadi, orang yang lain berkata bahwa hidup ini dinamis, bukan statis. Orang yang lain lagi menyimpulkan bahwa satu-satunya yang pasti di dunia ini adalah ketidakpastian. Jadi kata 'perubahan' akan selalu kita temui. Hal ini juga yang menimpa teman-teman saya satu angkatan di SMA. Mereka berubah satu per satu. 
Saya sekolah SMA di SMAN 1 Pitumpanua , atau biasa disingkat Smanpit. Smanpit terletak di Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Sampai postingan ini diterbitkan lokasi tersebut masih susah ditentukan dengan menggunakan peta online, baik itu menggunakan google maps atau wikimapia. Apabila kita menelusuri akses jalan dari kota Sengkang, yang sudah tercatat di database mereka, ke arah utara sampai kota Palopo, yang juga sudah tercatat, maka gambar satelite yang ditampilkan hanyalah berwarna hijau dengan sapuan-sapuan warna putih. Maksudnya cuma daerah kosong dengan awan-awan tipis. Itulah gambar maksimal yang bisa ditangkap dari satelit. 

Nah, di sekolah inilah saya merasakan pendidikan dan pengalaman ala anak SMA. Ketemu teman-teman dari kecamatan yang sama, karena di SMP kebanyakan cuma teman dari kampung-kampung sekitar. Pergaulan lebih luas, pesona pun terpaksa mesti disebar lebih luas. Yang namanya acara pokok biasanya 'kumpul-kumpul', dari kebiasaan kumpul-kumpul di depan kelas saat jeda pelajaran, dan bahkan saat ada pelajaran, kumpul-kumpul di belakang kelas, kumpul-kumpul di samping kelas, dan untungnya belum pernah kumpul-kumpul di atas kelas. Ada juga yang namanya 'acara'. Acara makan-makan seperti jagung, jambu, ikan, kelapa muda, acara berenang-renang di saluran air buat persawahan, dan yang paling sering acara masak-masak, dimana mereka yang masak kami yang makan, tapi tetap saja generasi kami kelihatan kurang gizi. Mereka adalah golongan perempuan dan kami adalah golongan lelaki.


Di antara sekian banyak teman seru-seruan ini, satu per satu mereka mulai berubah. Perubahan yang cukup besar. Kalau biasanya seseorang mengalami perubahan gaya hidup, perubahan sifat, atau perubahan prinsip. Tapi perubahan teman-teman ini lain. Bahkan berubah dari muka pas-pasan ke muka lumayan juga tidak. Yang berubah dari mereka adalah status mereka. Status yang biasanya ditulis di KTP, kalau punya saya tulisannya masih sama dari pertama bikin KTP, 'belum menikah'. Teman-teman saya mulai banyak yang merubah status mereka. Sayangnya, tak satu pun dari peresmian perubahan status mereka yang kuhadiri :(


Mery
Mery ini yang pertama berubah, kami bahkan masih lugu-lugunya waktu itu. Dia yang memulai segala perubahan yang terjadi sekarang, seorang inovator yang menjadi inspirasi teman-teman sejak saat itu. Dia membuka mata kami bahwa ada kehidupan baru yang lebih menantang.
Karena waktu itu masih lugu-lugunya, saya tidak menghadiri acara pernikahannya. Dasarnya saya yang tidak mengerti adat istiadat menghadiri acara macam itu, jadinya sekedar mendoakan saja dari rumah.
Kabar paling baru, dia masih tetap sibuk mengurusi satu orang putranya.


A. Marwin
Kalau yang satu ini saya kurang pasti kapan menikahnya. Waktu saya kuliah di Bandung pernah ditelepon tante dari Kaluku, yang merupakan kontrol rutin dari keluarga, bahwa si Marwin ini menikah. Kebetulan tante saya berteman baik dengan keluarganya.
Sudah bisa dipastikan saya tidak hadir juga di acaranya. Saya di Bandung acaranya di Sulawesi, baru tahu setelah kejadian lagi. 
Saat ketemuan di acara buka bersama kemarin katanya juga masih satu Marwin Jr.

A.Iccang
Kabar pernikahan teman yang satu ini sangat mengejutkan. Tanpa angin tanpa hujan tiba-tiba basah begitu saja, mungkin begitu perandaiannya. Dari teman-teman sesama jabatannya, beritanya simpang siur. Katanya dia menikah dengan gadis lokal di tempat tugasnya nun jauh di utara Siwa.
Tentu saja saya juga tidak menghadiri acaranya.
Saat kumpul-kumpul lagi dengan teman-teman di bulan puasa kemarin ada yang menunjukkan foto istri dan bayinya.


Temmy
Nyonya yang baru-baru ini mendeklarasikan kehidupan kambingnya yang baru, menikah belum lama ini. Masih panas-panasnya hihihi... Beritanya juga mengejutkan semua pihak, untung belum sampai menggerakkan densus88 untuk menggerebek. Di tengah ribet-ribetnya mengurusi Tugas Akhir, kabar angin berhembus. Pernikahan dengan seorang seniornya akan segera terjadi. Lama-kelamaan kabar angin tadi berubah menjadi kabar badai, makin santer, dan setelah saya konfirmasi langsung ke yang bersangkutan, ternyata memang benar. Duh, sudah empat orang yang merubah status.
Lagi-lagi saya  tidak menghadiri pestanya karena masih terlibat perang berdarah-darah dengan Tugas Akhir di kampus.
Pengakuan dia saat ini, hasilnya masih nihil.


Isal
Teman yang satu ini adalah teman sesama penyerang saya di tim bola kelas. Si Isal ini selain sudah merubah status, dia juga sudah merubah pandangan hidup duluan. Dari yang tadinya rambut model jabrik terus, sekarang rambut ditutupi kopiah terus. Acara pernikahannya pasti sangat istimewa bagi dia, tepat di ulangtahunnya yang jatuh di tanggal cantik, 10 Oktober 2010. Sementara untuk adilnya, tanggal lahir istrinya yang dijadiin jumlah mahar.
Saya sempat pulang ke Kaluku beberapa hari sebelum lebaran, tapi sayangnya saya dapat panggilan dari kantor menjelang tanggal 1 Oktober untuk secepatnya ke Riau. Jadilah acara pernikahannya juga tidak saya hadiri. Dengar-dengar secara Islami, dimana tamu pria dan wanita dipisah, menurut info dari Akram yang menghadiri acara tersebut.


Aguslia
Kalau si Aguslia ini baru beberapa hari yang lalu acaranya. Kalau ada yang bilang SMA tuh tidak lengkap tanpa ada karakter tomboy di dalamnya, nah, Aguslia ini lah yang mengisi karakter itu. Tapi kabarnya sekarang dia menjadi guru TK. Entah bagaimana dia mengajari anak-anak kecil seiprit begitu. Kemungkinan sih dia juga sudah berubah sifatnya.

Tina
Waktu reuni SMA kemarin, 3 hari setelah lebaran, tak ada tanda apa-apa. Memang selalu diledekin sama teman-teman mengenai pacarnya, tapi itu tadi, tanda-tanda untuk menikah belum ada sama sekali. Entah memang belum ada rencana waktu itu atau memang dia yang pandai menutupinya. Tina ini teman saya dari SD kelas 1 sampai SMA kelas 3. Kami juga masih satu kampung, jadi dari sekian teman sekampung dan seangkatan, dia yang pertama. Layak dicatat dalam buku rekor.
Kabar ini baru saya dengar beberapa minggu yang lalu. Dari orangnya langsung saya mendapat kabar yang valid bahwa acaranya direncanakan bulan November ini. Ah, pertanda absen lagi nih...


7 orang sudah melangkah lebih jauh. Kalau di klub-klub bola, angka 7 ini selalu keramat. Tapi mungkin bagi kami angka ini akan segera bertambah, jadi 8, 9, dan seterusnya. Karena sudah ada beberapa kandidat, baik yang serius maupun yang mengaku-ngaku serius, untuk meneruskan kebijakan baru ini. Berjuanglah terus kawan, dan kalau bisa, yang mau adakan acara tolong kirimkan udangan ke saya beserta tiket akomodasi bolak-balik Riau-Sulawesi, karena kalau tidak, saya absen lagi. Dan juga itu supaya wajah manis saya bisa terpampang di album pernikahan kalian. :)

wajah-wajah lugu di masa lalu

0 komentar:

Posting Komentar

My 99designs Folio

Check out 99designs for Logo Design